Informasi

Mengenal Espresso Cara Membuat Kopi Cappucino dan Latte

Oleh Kopi AyoGoweb | 16-04-2022 13:21:53

Espresso merupakan teknik seduhan kopi yang banyak digunakan saat ini. Cara membuat kopi menggunakan teknik ini banyak diterapkan untuk membuat minuman kopi campuran susu seperti cappucino atau latte.
ilustrasi Mengenal Espresso Cara Membuat Kopi Cappucino dan Latte
Ilustrasi
Kopi AyoGoweb - 

Espresso adalah metode cara membuat kopi ala Italia yang melibatkan air panas yang ditekan dengan mesin melalui biji kopi yang sudah digiling halus dan dipadatkan.

Teknik membuat kopi espresso dilakukan dengan cara menyemburkan air panas dengan tekanan tinggi dan kecepatan tertentu melewati bubuk kopi yang sudah ditempatkan di wadah, biasa disebut portafilter. Oleh karena itu perlu mesin khusus untuk membuat espresso.

 

salah satu model mesin espresso (src: indotrading.com)

 

Mesin espresso menggunakan tekanan sekitar 9 bar untuk mendorong air panas melalui bubuk kopi dalam waktu 20-30 detik. Ada banyak teknik yang terlibat, dimana setiap detail penting untuk secangkir espresso yang dihasilkan.

Mesin espresso bisa otomatis, semi otomatis, atau manual. Kebanyakan mesin espresso keluaran terbaru akhir-akhir ini otomatis, jadi barista tidak harus memahami semua detail dari alat yang digunakannya.

Untuk semua prosesnya, menggunakan mesin espresso terbilang lebih singkat jika dibandingkan dengan mesin pembuat kopi manual brew yang memang lebih mengutamakan pada proses menyeduh kopi.

Metode ekstraksi espresso yang sangat singkat itu menyebabkan rasa yang dihasilkan pada kopi espresso cenderung lebih pekat dan kuat di satu sisi dari pada jenis kopi yang diproses dengan metode lainnya.

 

Kopi yang Digunakan

Level gilingan kopi pun harus menggunakan yang benar-benar halus (fine) karena ekstraksi takkan berlangsung sempurna jika bubuk kopinya tidak benar-benar halus.

Namun harap diperhatikan juga bahwa ukuran gilingan (grind size) yang terlalu halus akan menghasilkan espresso yang pahit dan over-extracted, sedangkan gilingan kasar akan menghasilkan espresso yang under-extracted. Grind size untuk espresso harus halus, seukuran antara tepung terigu dan garam meja.

 

bentuk bubuk kopi espresso (src: kompas.com)

 

Biji kopi yang akan digunakan pun disangrai sampai sangat gelap (dark roast), hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menahan tekanan tinggi ketika diseduh. Dark roast juga menghasilkan rasa kopi yang full body dengan keasaman rendah, dan sangat cocok untuk diminum dengan campuran susu, seperti latte atau cappuccino.

 

Krema, Ciri Khas Espresso

Ketika kopi diekstraksi (pada mesin espresso) dan seluruh proses tersebut selesai dan tekanan serta suhu kembali ke titik normal maka cairan tak lagi bisa menampung gas yang ada, di sinilah gas melakukan proses pelepasan melalui gelembung-gelembung kecil yang kelak dinamakan krema.

Krema ini ada karena tekanan air tinggi yang bercampur dengan kopi pada mesin pembuat kopi espresso tersebut. Ketika proses ini sedang terjadi, maka karbondioksida pada kopi hasil dari roasting akan ikut larut yang kemudian menghasilkan gelembung gelembung kecil.

 

struktur minuman kopi (src: kompasiana.com)

 

Kopi yang segar akan menghasilkan banyak krema. Jadi jika secangkir espresso tidak memiliki krema yang banyak , kemungkinan kopi yang digunakan tidak lagi segar. Krema bisa menjadi indikataor rasa dari secangkir espresso. Semakin gelap warna kremanya, maka akan semakin kuat juga rasa espressonya.


Tingkat Kafein

Banyak orang menduga bahwa espresso memiliki kandungan kafein yang jauh lebih banyak daripada secangkir kopi. Ada benarnya dan tidaknya. Itu semua tergantung.

Dari segi rasa, espressso memang lebih pahit daripada menggunakan teknik seduhan manual brew. Tapi bukan berarti kandungan kafein espresso lebih banyak ketimbang kopi yang dihasilkan kopi yang diseduh manual.

Jumlah banyaknya kafein sebenarnya tergantung dari seberapa banyak kopi yang digunakan.

Ketika kita mengambil jumlah yang sama dari espresso dan kopi (misalkan 30 ml), maka benar bahwa espresso akan memiliki lebih banyak kafein. Hal ini karena tingkat konsentrasi zatnya lebih tinggi.

Segelas kecil espresso akan penuh dengan segala macam rasa dan elemen yang jauh lebih terkonsentrasi daripada yang kita dapatkan dalam secangkir kopi yang menggunakan teknik manual brew.

Karena tingkat konsentrasinya tinggi, pasti ada satu rasa yang lebih mendominasi. Misalnya di manual brew kita gunakan satu biji arabika yang sama dengan espresso. (Di manual brew) ada wangi citrus, floral, segala macam. Begitu di espresso tidak semuanya akan menonjol.

Kalau mau mendapatkan kafein yang lebih sedikit namun menggunakan teknik espresso biasanya barista akan menggunakan kopi lebih sedikit, dan secara otomatis akan makin sedikit pula kafeinnya.

Kita bisa menemukan bahwa secangkir kopi 180 ml (pakai teknik manual brew), sebenarnya memiliki sedikit lebih banyak kafein dibanding single shot espresso (30 ml).

Selain itu faktor kopi jenis apa yang digunakan juga memengaruhi, apakah kopi robusta atau kopi arabika. Serta ada beberapa faktor lain yang memengaruhi banyak tidaknya kafein di dalam espresso.
 

ilustrasi utama: ottencoffee.co.id

 

Pesan di

arutala coffee tokopedia-Kopi AyoGoweb